WE SHARE WE CARE

SANG INOVATOR CYBER TEACHING.....WE SHARE WE CARE

Laman

Jumat, 23 November 2012

PENGERTIAN AIR DAN KERUSAKANNYA

MACAM-MACAM KERUSAKAN AIR

SIKLUS HIDROLOGI

TUGAS BARU XKIM 2, XKIM 1, X ILG SABTU 24-11-2012

1. Jelaskan pengertian air! 2. Sebutkan 7 tahapan dari siklus hidrologi (siklus air hujan)! 3. Sebutkan beberapa penyebab terjadinya pencemaran air! 4. Apa perbedaan : a. pencemaran air tanah dangkal b. pencemaran air tanah dalam 5. Apakah pencemaran udara itu? 6. Sebutkan gas-gas penyusun atmosfer! 7. Pencemaran udara dapat berupa gas dan partikel. Sebutkan masing-masing contohnya! 8. Sebutkan jenis industri yang berdampak pada terjadinya pencemaran lingkungan! 9. Sebutkan tindakan/upaya untuk menanggulangi pencemaran udara!

Rabu, 07 November 2012

TUGAS UNTUK XE1, XE3 DAN XK3

KERJAKAN SOAL-SOAL DI BAWAH INI DI SELEMBAR KERTAS!DIKUMPULKAN! 1. Jelaskan bunyi PP No 150 tahun 2000! 2. Apa yang dimaksud dengan degradasi lahan? 3. Jelaskan macam-macam erosi tanah! 4. Sebutkan penyebab degradasi lahan! 5. Apa perbedaan lahan potensial dan lahan kritis? 6. Sebutkan 3 contoh limbah domestik! 7. Sebutkan 3 contoh limbah industri! 8. Sebutkan 3 contoh limbah pertanian! 9. Sebutkan 3 penyebab sebuah lahan menjadi lahan kritis! 10. Sebutkan 3 peranan penting tanah!

MENILAI MACAM2 KERUSAKAN LINGKUNGAN

MENILAI MACAM-MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh alam: 1. Letusan gunung berapi Gunung berapi adalah suatu sistem saluran fluida panas yang berupa batuan dalam bentuk lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi yang dikeluarkan pada saat meletus. Gunung meletus disebabkan endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Hasil letusan gunung berapi: gas vulkanik, lava, aliran pasir, batu, lahar, tanah longsor, gempa bumi, abu letusan, awan panas. Tanda-tanda gunung berapi akan meletus: a. status waspada (aktivitas rendah) b. status siaga (aktivitas sedang) c. status awas (aktivitas tinggi) 2. Gempa bumi Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi, akibat pelepasan energi dari tekanan lempeng bumi yang bergerak. Gempa bumi ini disebabkan pergeseran lempeng tektonik (gempa tektonik) atau aktifitas gunung berapi (gempa vulkanik). Kerusakan akibat getaran gempa bumi tergantung besarnya getaran yang ditimbulkan. Contoh kerusakan adalah keretakan pada tanah, keruntuhan pada bangunan. 3. Tanah longsor Tanah longsor adalah fenomena geologi berupa pergerakan tanah seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Penyebab tanah longsor: a. Erosi, disebabkan sungai-sungai ataupun gelombang laut yang membentuk lereng curam. b. Gempa bumi, menyebabkan tekanan-tekanan pada lereng-lereng yang lemah. c. Gunung berapi, menyebabkan debu yang tebal, hujan lebat dan aliran debu sehingga terjadi longsor. d. Getaran mesin, dapat berasal dari mesin kendaraan, bahan peledak, petir. e. Beban berat, dapat berakibat tanah tidak mampu menahan beban tersebut. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan manusia 1. Limbah pertanian, limbah rumah tangga dan limbah industri Salah satu akibat limbah industri akibat kebocoran kapal tanker adalah banyaknya ikan, terumbu karang, burung laut dan hewan laut yang mati. 2. Kebakaran hutan Kerusakan ini dapat disebabkan sambaran petir pada musim kemarau panjang, kecerobohan manusia membuang puntung rokok sembarangan, terkena lahar gunung berapi atau bahkan sengaja dibakar untuk persiapan lahan pertanian. Akibat kerusakan lingkungan bidang kesehatan: Akibat yang paling terasa adalah turunnya derajat kesehatan, mulai dari penyakit infeksi saluran pernafasan (ISPA) sampai kerusakan sel yang mengakibatkan tumor atau kanker. Akibat kerusakan lingkungan bidang ekonomi: Akibat yang terasa adalah menurunnya sumber daya alam dari sisi kuantitas maupun kualitas, kesuburan tanah berkurang, hama semakin kebal terhadap pertisida, jumlah ikan di laut dan sungai semakin berkurang ataupun punah. Akibat kerusakan lingkungan bidang ekologis: Akibat yang terasa adalah penipisan lapisan ozon, perubahan iklim, peningkatan suhu udara. Akibat kerusakan lingkungan bidang pertanian: Pencemaran limbah industri dapat menurunkan produksi pertanian hingga 60% Perilaku yang harus dihindari untuk mencegah kerusakan lingkungan antara lain: 1. Membuang sampah sembarangan. Sampah yang berserakan dapat menyebabkan bau busuk dan mengganggu pernafasan. 2. Penebangan hutan secara liar Kerusakan yang ditimbulkan antara lain banjir, kekeringan, kebakaran hutan, menurunnya debit air sungai, pendangkalan sungai serta menurunnya produksi pangan. 3. Membuang limbah industri. Kerusakan yang ditimbulkan antara lain menurunnya kualitas sumber air masyarakat (sumur, sungai, kolam).

ANALISIS MACAM-MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN

MATERI PLH BAB II ANALISIS MACAM – MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN Manusia dengan lingkungan mempunyai kaitan yang sangat erat, bahkan terjadi simbiosis mutualisme di antara keduanya. Tumbuhan sebagai bagian dari lingkungan akan berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia. Pada saat yang bersamaan, tumbuhan membutuhkan karbondioksida untuk fotosintesa. Karbondioksida ini dihasilkan oleh manusia sebagai zat sisa. Apabila terjadi gangguan dalam hubungan di atas maka dapat terjadi kerusakan lingkungan atau bencana alam. Kerusakan lingkungan atau bencana alam ini dapat terjadi akibat kegiatan manusia ataupun aktifitas alam itu sendiri. Kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia, antara lain: 1. Pencemaran air akibat sampah dan limbah pabrik. 2. Pencemaran udara akibat asap kendaraan yang berlebihan dan industri. 3. Pencemaran tanah akibat sampah-sampah plastik. 4. Pemakaian pupuk pestisida yang berlebihan sehingga kesuburan tanah berkurang. Kerusakan lingkungan akibat bencana alam, antara lain: 1. gempa bumi 2. gunung meletus 3. kebakaran hutan 4. tsunami Komponen alam tidak tercemar dan tercemar: Komponen alam Tidak tercemar Tercemar Air Bening, bersih, tidak berbau, susunan kimia normal (H2O), tidak panas. Kotor, berwarna dan berbau, mengandung logam(mercuri, zeng, tembaga dsb), bakteri (coli), suhu lebih panas. Udara Terasa segar, bersih, tidak terkontaminasi polutan (debu, asap dll) Udara berbau, terdapat asap, di sekitar tempat sampah, pabrik, jalan raya. Tanah Subur, tidak mengandung zat-zat yang merusak unsur hara, tidak mengandung sampah (terutama plastik) Mengandung zat asam tinggi atau logam berat, berbau busuk, tandus, plastik, bekas pertambangan. Bencana alam adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia atau keduanya yang mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. Gejala bencana alam Tsunami (26 Desember 2004): 1. Air laut menyurut secara tiba-tiba, sehingga pantai terlihat lebih luas. 2. Air laut secara tiba-tiba pula kembali bergerak ke pantai dengan kecepatan, kekuatan dan ketinggian yang tidak terduga. Gejala bencana alam banjir: 1. kemiringan sistem aliran sungai (lebih dari 30% atau 270) 2. terjadi hujan deras di daerah hulu. Gejala bencana alam kebakaran: 1. Dapat terjadi akibat gesekan terus-menerus antar batang atau daun yang kering. 2. Kemarau panjang. Upaya untuk menanggulangi bencana alam: 1. Mitigasi, yaitu usaha-usaha baik bersifat persiapan fisik maupun nonfisik dalam menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat berupa penataan ruang kawasan bencana dan kode bangunan. Persiapan nonfisik dapat berupa pendidikan tentang bencana alam (meliputi pengenalan gejala bencana alam, reaksi saat terjadi bencana dan setelah bencana). 2. Menempatkan korban di tempat yang aman Tempat aman tidak hanya untuk korban luka, namun juga untuk para pengungsi. Warga pengungsi membutuhkan perlindungan dan bantuan yang penyalurannya harus profesional dan proporsional. 3. Membentuk tim penanggulangan bencana Tim ini bisa di bawah penangan Pemerintah ataupun bekerjasama dengan lembaga swadaya (LSM), organisasi kemahasiswaan, stasiun televisi. Tugas utamanya membantu korban bencana untuk kebutuhan pangan, sandang dan tempat tinggal. 4. Memberikan penyuluhan Tim penanggulangan bencana juga berkewajiban memberikan penyuluhan kepada para korban bencana agar tidak putus asa. Mereka harus membantu memupuk semangat optimisme untuk berkarya kembali. 5. Merelokasi korban secara bertahap Korban di sini tidak hanya korban bencana alam saja, namun juga korban konflik bersenjata atau peran. Pihak yang berwenang wajib menyediakan dan memastikan akses yang aman terhadap kebutuhan bahan pokok dan air bersih, tempat bernaung atau perumahan yang bersifat mendasar, bahan sandang yang layak dan layanan kesehatan dan sanitasinya. Selain itu pengungsi anak-anak juga mendapat jaminan pendidikan. 6. Upaya pencegahan dengan membuat pos peringatan bencana Pos ini untuk membantu masyarakat menanggulangi bencana yang akan datang berdasarkan tanda-tanda alam. Pos ini juga yang membantu menentukan kapan warga bisa kembali menempati tempat tinggalnya atau bahkan tidak bisa menempati kembali. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban bencana yang banyak antara lain: 1. Membiasakan hidup tertib dan disiplin Pola hidup tertib dengan menegakkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan, partisipasi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pemerintah harus menindak tegas masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan ataupun melanggar peraturan. 2. Memberikan pendidikan lingkungan hidup Pendidikan ini berisi tentang memerhatikan, menjaga, memelihara dan memanfaatkan lingkungan hidup secara terkendali, mencegah faktor-faktor pengganggu yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Langkah sederhana yang dapat ditempuh misalnya mengurangi konsumsi atau menerapkan pola hidup sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Merusak lingkungan adalah merusak kehidupan itu sendiri, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk itu perlu menjaga keseimbangan lingkungan demi kelestarian lingkungan.

keanekaragaman hayati

KEANEKARAGAMAN HAYATI KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer. Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya. Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap. Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain. Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup. Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum berikut: 1. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini: 1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya. Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger). Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga. Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut: No. Mangga Bentuk Buah Rasa arima 1. 2. 3. golek kuini gedong lonjong panjang bulat telur, besar bulat, kecil manis manis lebih manis tidak wangi wangi tidak wangi Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas? 2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis. Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain. Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda. Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing. Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah. Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya. Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini : No. Ciri-ciri Kucing Harimau Singa Citah 1. 2. 3. Ukuran tubuh Warna bulu Tempat hidup Kecil Hitam, putih, kuning Hutan, rumah Besar Hitam, putih, kuning Hutan Besar Hitam, putih, kuning Hutan Sedang Hitam/ putih Pohon Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini. No Ciri-ciri Kelapa Aren Pinang Lontar 1. Tinggi Batang >30m 25m 25 15-30m 2. Daun -Panjang tangkai daun 75-150cm -Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras -Panjang tangkai daun 150cm Tangkai daun pendek -Panjang tangkai daun 100cm -Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari 3. Bunga Tongkol Tongkol Tongkol Bulir Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis. Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae. 3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya. Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem. Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub. Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem. Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan. Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami. KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas). Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini! Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri. Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana. Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica). Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi. Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma. Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian. Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada. 2. Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan. 3. Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang). 4. Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons). Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah: 1. Mamalia berukuran kecil 2. Banyak hewan berkantung 3. Tidak terdapat species kera 4. Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis). Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).

sang inovator teaching