WE SHARE WE CARE

SANG INOVATOR CYBER TEACHING.....WE SHARE WE CARE

Laman

Rabu, 07 November 2012

ANALISIS MACAM-MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN

MATERI PLH BAB II ANALISIS MACAM – MACAM KERUSAKAN LINGKUNGAN Manusia dengan lingkungan mempunyai kaitan yang sangat erat, bahkan terjadi simbiosis mutualisme di antara keduanya. Tumbuhan sebagai bagian dari lingkungan akan berfotosintesis untuk menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia. Pada saat yang bersamaan, tumbuhan membutuhkan karbondioksida untuk fotosintesa. Karbondioksida ini dihasilkan oleh manusia sebagai zat sisa. Apabila terjadi gangguan dalam hubungan di atas maka dapat terjadi kerusakan lingkungan atau bencana alam. Kerusakan lingkungan atau bencana alam ini dapat terjadi akibat kegiatan manusia ataupun aktifitas alam itu sendiri. Kerusakan lingkungan akibat kegiatan manusia, antara lain: 1. Pencemaran air akibat sampah dan limbah pabrik. 2. Pencemaran udara akibat asap kendaraan yang berlebihan dan industri. 3. Pencemaran tanah akibat sampah-sampah plastik. 4. Pemakaian pupuk pestisida yang berlebihan sehingga kesuburan tanah berkurang. Kerusakan lingkungan akibat bencana alam, antara lain: 1. gempa bumi 2. gunung meletus 3. kebakaran hutan 4. tsunami Komponen alam tidak tercemar dan tercemar: Komponen alam Tidak tercemar Tercemar Air Bening, bersih, tidak berbau, susunan kimia normal (H2O), tidak panas. Kotor, berwarna dan berbau, mengandung logam(mercuri, zeng, tembaga dsb), bakteri (coli), suhu lebih panas. Udara Terasa segar, bersih, tidak terkontaminasi polutan (debu, asap dll) Udara berbau, terdapat asap, di sekitar tempat sampah, pabrik, jalan raya. Tanah Subur, tidak mengandung zat-zat yang merusak unsur hara, tidak mengandung sampah (terutama plastik) Mengandung zat asam tinggi atau logam berat, berbau busuk, tandus, plastik, bekas pertambangan. Bencana alam adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam, manusia atau keduanya yang mengakibatkan korban manusia, kerugian harta benda, kerusakan lingkungan, kerusakan sarana prasarana dan fasilitas umum serta menimbulkan gangguan terhadap tata kehidupan dan penghidupan masyarakat. Gejala bencana alam Tsunami (26 Desember 2004): 1. Air laut menyurut secara tiba-tiba, sehingga pantai terlihat lebih luas. 2. Air laut secara tiba-tiba pula kembali bergerak ke pantai dengan kecepatan, kekuatan dan ketinggian yang tidak terduga. Gejala bencana alam banjir: 1. kemiringan sistem aliran sungai (lebih dari 30% atau 270) 2. terjadi hujan deras di daerah hulu. Gejala bencana alam kebakaran: 1. Dapat terjadi akibat gesekan terus-menerus antar batang atau daun yang kering. 2. Kemarau panjang. Upaya untuk menanggulangi bencana alam: 1. Mitigasi, yaitu usaha-usaha baik bersifat persiapan fisik maupun nonfisik dalam menghadapi bencana alam. Persiapan fisik dapat berupa penataan ruang kawasan bencana dan kode bangunan. Persiapan nonfisik dapat berupa pendidikan tentang bencana alam (meliputi pengenalan gejala bencana alam, reaksi saat terjadi bencana dan setelah bencana). 2. Menempatkan korban di tempat yang aman Tempat aman tidak hanya untuk korban luka, namun juga untuk para pengungsi. Warga pengungsi membutuhkan perlindungan dan bantuan yang penyalurannya harus profesional dan proporsional. 3. Membentuk tim penanggulangan bencana Tim ini bisa di bawah penangan Pemerintah ataupun bekerjasama dengan lembaga swadaya (LSM), organisasi kemahasiswaan, stasiun televisi. Tugas utamanya membantu korban bencana untuk kebutuhan pangan, sandang dan tempat tinggal. 4. Memberikan penyuluhan Tim penanggulangan bencana juga berkewajiban memberikan penyuluhan kepada para korban bencana agar tidak putus asa. Mereka harus membantu memupuk semangat optimisme untuk berkarya kembali. 5. Merelokasi korban secara bertahap Korban di sini tidak hanya korban bencana alam saja, namun juga korban konflik bersenjata atau peran. Pihak yang berwenang wajib menyediakan dan memastikan akses yang aman terhadap kebutuhan bahan pokok dan air bersih, tempat bernaung atau perumahan yang bersifat mendasar, bahan sandang yang layak dan layanan kesehatan dan sanitasinya. Selain itu pengungsi anak-anak juga mendapat jaminan pendidikan. 6. Upaya pencegahan dengan membuat pos peringatan bencana Pos ini untuk membantu masyarakat menanggulangi bencana yang akan datang berdasarkan tanda-tanda alam. Pos ini juga yang membantu menentukan kapan warga bisa kembali menempati tempat tinggalnya atau bahkan tidak bisa menempati kembali. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban bencana yang banyak antara lain: 1. Membiasakan hidup tertib dan disiplin Pola hidup tertib dengan menegakkan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan, partisipasi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Pemerintah harus menindak tegas masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan ataupun melanggar peraturan. 2. Memberikan pendidikan lingkungan hidup Pendidikan ini berisi tentang memerhatikan, menjaga, memelihara dan memanfaatkan lingkungan hidup secara terkendali, mencegah faktor-faktor pengganggu yang menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. Langkah sederhana yang dapat ditempuh misalnya mengurangi konsumsi atau menerapkan pola hidup sehat, membuang sampah pada tempatnya, menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan. Merusak lingkungan adalah merusak kehidupan itu sendiri, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk itu perlu menjaga keseimbangan lingkungan demi kelestarian lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sang inovator teaching